Sabtu, 26 April 2014

SECRET ADMIRER ~


 SECRET ADMIRER ~ 


Tepat pukul 22.05 WIB aku sudah siap untuk berlayar. Berlayar ke pulau kapuk pastinya. Kutarik selimut, memeluk boneka berwarna cokelat kesayangan ku. Yes... aku siap untuk tidur !. tapi, sekeras-kerasnya aku menenggelamkan mata dan pikiran untuk tertidur, sekeras itu pula mereka menolaknya. Melirik jam merah yang asik dan tak pernah lelah memutar jarum jamnya, “Astagaaa... sudah jam 00.14 WIB” batinku. Sejak SMA aku memang memiliki insomnia yang parah. Tetap berusaha keras untuk tertidur. Tiba-tiba Maroon 5 bersama Payphone - nya bernyanyi dan aku menikmati nyanyian itu, tapi sedetik dua detik aku baru sadar kalau ada panggilan masuk di hape ku. Segera mungkin mengambil hape yang ada di meja dan segera memencet tombol berwarna hijau menyala itu. “Halo... Assalamualaikum” sapa ku. Orang diseberang telepon menjawab salam. ‘Ohh... laki-laki’ batinku. Lalu ku tanyakan siapa gerangan dia dan apa maksud serta tujuannya menelepon tengah malam begini, karena tidak ada nama yang tertera di hapeku, berarti ini nomer baru masuk ke hapeku. Tidak begitu mengganggu sih karena memang aku belum bisa tidur. Meski dari dulu
  aku diajari oleh orang tuaku untuk tidak menerima telepon kalau teleponnya tidak begitu penting dan diwaktu yang tidak tepat. Tapi tadi sudah terlanjur ku pencet tombol hijaunya. Tapi orang ditelepon ini malah tidak menjawab dan terkesan mengabaikan pertanyaanku, tetapi malah asyik menebak siapa aku, kuliah dimana, semester berapa, jurusan apa dan sebagainya. Ajaibnya semua tebakannya nyaris benar, bukan cuma hampir atau nyaris benar tapi memang semuanya benar. Setelah puas menebak semua tentang ku tanpa salam tanpa permisi dan tanpa memberi aku kesempatan berbicara, orang di telepon itu mematikan teleponnya. “Siapa siihh ??” tanyaku. Aku bertanya kepada siapa, karena memang aku sendiri di kamar kost ku, ahh dasar aku ini. Orang itu membuat aku penasaran. Semenit dua menit dengan penasaran yang memuncak... “tapi sepertinya aku kenal dengan suaranya dan caranya berbicara, tapi siapa???” aku berbicara sendiri. Tiba-tiba ada yang lewat depan pikiranku yang sedang kacau menebak siapa orang itu “Iyakah dia??” aku bertanya lagi. Aku sedikit ragu. Seseorang yang delapan tahun terakhir menyita perhatianku. Bukan pacar bukan siapa-siapa, bukan sahabat, atau pun saudaraku, bukan..bukan... Aku terbiasa menyebutnya Cinta Pertamaku. “Iyakah ?” tanyaku sekali lagi, tak tau pada siapa ku bertanya dari tadi. Pikiranku telah penuh tentang dia berkecamuk dipenuhi semua tentangnya.
Masih sama seperti beberapa jam terakhir, masih belum bisa tidur. Bersama pikiran-pikiranku tentang cinta pertamaku, tapi akhirnya Hal ini belum pernah sama sekali sampai di telinganya. Nyaris dia tak pernah tahu tentang perasaanku delapan tahun ini.
Dan akhirnya : ‘aku mencintai apa hanya terobsesi untuk memilikinya?’ Hatiku bergumam. ‘delapan tahun ... apa sama saja, tidak ada apa-apa? Begini-begini saja’ dan akhirnya pikiranku tak pernah berujung tentangnya. Dia yang telah menjadi warna paling indah saat semua terasa abu-abu.
Tak ada yang mau merasakan sakit untuk kedua kalinya, apalagi oleh orang yang sama. Tolong mengertilah delapan tahunku... :’) Dan begitulah akhirnya aku tenggelam dalam tidur singkatku.
Kamu, adalah langitku yang paling biru, Gha...  

 OLEH : NIKMATUR ROSIDAH (NK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar